Selasa, 06 November 2012

Penyebab Pencemaran Tanah


Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakanmempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber  pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkanterjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zatradioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapatmenyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanahdaerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk danmengubah sifat fisik, kimia, dan biologi dari tanah yang tercemari.Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapatmenguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalamtanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah danudara di atasnya.Pencemaran ini biasanya terjadi karena :



-limbah industri yang langsung dibuang ke tanah dengan tidak memenuhi syarat pengolahan limbah
-kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial
- penggunaan pestisida
-masuknya air permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan
-kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah
-air limbah dari tempat penimbunan sampah

Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian
·         Limbah domestik 
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan, pasar,tempat usaha, hotel, kantor-kantor pemerintahan dan swasta dan tempat wisata, dapat berupalimbah padat dan cair.
Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan olehmikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb2.
            Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena:lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehinggatanah tidak bisa dimanfaatkan.Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zatmercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap biotanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksidalogam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapatditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapatmenyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurangakibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk  berkembang.Limbah cair rumah tangga berupa; tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika meresap kedalam tanahakan merusak kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya dapatmembunuh mikro-organisme di dalam tanah.

·         Limbah Industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahandan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnyasisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logamLimbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau disekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yangmengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akanmengering dan mengundang bahaya kebakaran.Limbah cair sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga,timbal, perak,khrom, arsen dan boron merupakan zat yang sangat beracun terhadapmikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagimikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

·         Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman,misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yangmenyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karenahara tanah semakin berkurangPenggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nismeyang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme didalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hamatanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

Dampak Pencemaran
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem
            Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungantanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantaimakanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantaimakanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akanterkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burungmenyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dankemungkinan hilangnya spesies tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnyadapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan- bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Langkah Pencegahan dan Penanggulangan
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah- pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabilatindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namundemikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebihdiutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secaraalami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukantindakan penanggulangan.Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemarandapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perluditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

 Langkah Pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1.      Melakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikanmainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed ataukertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.

2.      Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal)yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring.Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembalisebagai air bersih.

3.      Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapatdilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukansecara berlapis-lapis dengan tanah.

4.      Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan olehmikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapatterbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatutempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel- partikel kecil, kemudian dikubur.

5.      Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akanmencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

6.      Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangkidalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempatyang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

7.      Penggunaan pupuk dan pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuaidengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

8.   Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasanhama seperti   pestisida.

9.      Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapatdimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

10.  Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme(nonbiodegradable). Misalnya mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkusdengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati. 

Source : http://www.scribd.com/doc/55449229/Penyebab-Pencemaran-Tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for ur comment :)