Minggu, 15 April 2012

Macam – macam Sumber Air Baku

Sumber air baku sesuai siklus hidrologi adalah semua air yang ada di alam dapat dijadikan sebagai air bersih tergantung dari kebutuhan manusianya dan manfaat sumber air baku tersebut.
                   Sumber air baku untuk air bersih secara garis besar dapat digolongkan menjadi 4 (empat) bagian yaitu : air laut, air atmosfir atau air hujan, air permukaan dan air tanah yang masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda – beda ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya. (Totok Sutrisno, dkk, 2004)
a.      Air laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3%, dengan keadaan ini maka air laut jarang digunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum karena tidak memenuhi syarat untuk air minum.
b.      Air atmosfir atau air hujan
Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan lain sebagainya. Air hujan mempunyai sifat agresif terhadap pipa – pipa penyalur maupun bak – bak reservoir karena pada umumnya air hujan mempunyai pH rendah, sehingga dapat mempercepat terjadinya korosi. Air hujan juga mempunyai sifat lunak (soft water) karena kurang mengandung larutan garam dan zat mineral, sehingga akan boros dalam pemakaian sabun dan terasa kurang segar.
c.       Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, limbah domestik rumah tangga, dan sebagainya. Jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia dan bakteriologi. Air permukaan merupakan sumber air yang relatif cukup besar, akan tetapi karena kualitasnya kurang baik maka perlu pengolahan. Air permukaan ada 2 macam yaitu :
1.       Air sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna mengingat bahwa air sungai pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Sedangkan debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi.
2.      Air rawa atau danau
Kebanyakan air rawa berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan, kadar zat organis tinggi maka kadar Fe dan Mn akan tinggi dan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob). Oleh karena itu unsur Fe dan Mn akan larut, jadi untuk pengambilan air sebaiknya pada kedalaman tertentu di tengah-tengah agar endapan – endapan Fe dan Mn tidak terbawa.
d.      Air Tanah
Pada umumnya air tanah mempunyai kualitas yang cukup baik, dan apabila dilakukan pengambilan yang baik dan bebas dari pengotoran dapat dipergunakan langsung. Untuk melindungi pemakaian air dari bahaya terkontaminasi melalui air diperlukan proses klorinasi.
(Totok Sutrisno, dkk, 2004)
Menurut Totok Sutrisno air tanah terbagi atas tiga bagian besar, yaitu :
1.       Air tanah dangkal
2.      Air tanah dalam
3.       Mata air

2 komentar:

Thanks for ur comment :)